Penerapan bangunan hemat energi di Kantor Kelurahan Bugel merupakan langkah strategis dalam mendukung pengurangan konsumsi energi dan peningkatan efisiensi operasional kantor pemerintahan. Kantor Kelurahan Bugel, sebagai pusat pelayanan publik, menghadapi tantangan dalam optimalisasi penggunaan energi karena desain bangunan yang belum sesuai dengan prinsip hemat energi, kurangnya penggunaan teknologi ramah lingkungan, serta rendahnya kesadaran akan pentingnya efisiensi energi. Melalui identifikasi permasalahan menggunakan metode Fishbone, ditemukan beberapa faktor penyebab belum optimalnya penerapan bangunan hemat energi, seperti kurangnya sosialisasi bagi pegawai, teknologi yang usang, tidak adanya kebijakan internal terkait pengelolaan energi, serta minimnya infrastruktur yang mendukung penggunaan teknologi hemat energi. Selain itu, keterbatasan anggaran dan kurangnya dukungan eksternal turut memperlambat implementasi teknologi tersebut. Adapun upaya perbaikan meliputi pemasangan panduan berlebel hemat energi, penerapan teknologi seperti lampu LED, sensor cahaya, dan desain ventilasi alami, serta sosialisasi hemat energi kepada pengelola bangunan, pegawai kelurahan khususnya dan masyarakat Kelurahan Bugel umumnya. Implementasi ini diharapkan tidak hanya mengurangi biaya operasional jangka panjang, tetapi juga mendorong kelurahan untuk menjadi role model dalam pengelolaan energi yang efisien. Dengan penerapan yang tepat, bangunan hemat energi di Kantor Kelurahan Bugel dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat serta mendukung program keberlanjutan lingkungan di tingkat lokal.